Setting Mikrotik Untuk Speedy
Hehehehheh, sebelumnya saya minta maaf kalo lancang berani menulis setting mikrotik untuk speedy, karena saya sendiri juga masih baru belajar. Akan tetapi mungkin dan semoga sedikit tips yang saya dapetnya juga dari tutorial di blog masjitos.blogspot.com/ atau juga berdasarkan referensi tutorial – tutorial yang laen. Saya hanya memberikan sedikit saja sebatas sebisa saya. Saya juga cuma kopi paste dari blog tersebut blog masjitos, silahkan anda liat sendiri
Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya:
LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET
Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 – 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 – 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/” Set IP untuk masing² ethernet card
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1
ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2
Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:
/ip address print
Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar ping 192.168.1.1
ping 192.168.0.10
Menambahkan Routing
ip route add gateway=192.168.1.1
Setting DNS
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda. Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya: ping yahoo.com Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.
/ip firewall nat add
chain=srcnat
action=masquerade
out-interface=ether1
Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN ping yahoo.com Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar DHCP (DynamicHost Configuration Protocol) Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah..
Membuat IP Address Pool
/ip pool add-pool
ranges=192.168.0.2-192.168.0.254
Menambahkan DHCP Network
ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24
gateway=192.168.0.1
dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155
Menambahkan Server DHCP
/ip dhcp-server add
disabled=no
interface=ether2
address-pool=dhcp-pool
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener Bandwidth Control Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik Kondisinya seperti ini: Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps. Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut. Perhitungan untuk masing² klien seperti ini: Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps Selanjutnya kita mulai konfigurasinya:
Tandai semua paket yg asalnya dari LAN
/ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24
action=mark-connection
new-connection-mark=Clients-con
chain=prerouting
/ip firewall mangle add
connection-mark=Clients-con
action=mark-packet
new-packet-mark=Clients
chain=prerouting
Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload
/queue tree add
name=Clients-Download
parent=ether2
packet-mark=Clients
limit-at=30720
max-limit=38912
/queue tree add-Upload
parent=ether1
packet-mark=Clients
limit-at=5120 max-limit=6144
Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2 klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online. Graphing Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita. tool graphing set store-every=5min Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.
/tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes
Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini: http://192.168.0.1/graphs/ Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut. Dari tutorial diatas saya cuma sampai mengambil langkah pada setting penambahan NAT ( masquerade ) saja. Karena menurut saya DHCP yang sifatnya berubah ubah jadi nanti saat mau limit BW nya terkadang ip tidak sama. CMIIW. dan untuk setting limit saya melakukannya pada remote winbox yang lebih mudah, nah pertanyaan untuk saya sendiri. Kapan graph tool nya kamu install nak ? hehehhee… ok semoga berguna semuanya.
Mau download tutorial lengkap,klik disini
tutorial yang bagus bung miftah. 😀
saya ada sedikit saran nih untuk topologi nya, biar tidak memusingkan karena tidak perlu membaca terbalik :D, jadi seperti ini
INTERNET >>> MODEM ADSL >>> MIKROTIK PCROUTER OS/MIKROTIK RB >>>> LAN
dan untuk setting interface nya di tambahkan comment agar rekan-rekan yang baru banget ngenal mikrotik tidak kebingungan, tapi sebelum nya harus rubah nama interfaces nya agar lebih mudah di pahami. seperti ini misalnya
kita print dulu
[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X – disabled, D – dynamic, R – running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
lalu kita ganti interfaces nya
[admin@Mikrotik] > interface(enter)
[admin@Mikrotik] interface> set 0 name=Public ( ini asal nya ether1 )
[admin@Mikrotik] interface> set 1 name=Local ( ini asal nya ether2 )
lalu kita set IP nya menjadi
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=Public comment=”IP ke Internet”
ip address add address=192.168.0.1/24 interface=Local comment = “IP ke LAN”
semoga membantu
LikeLike
kalau PPPOE pripun mas? ip speedy saya dhcp je…….
LikeLike
kalo saran saya mending yang modem kita jadikan bridge,nah router board kita jadikan pppoe,jadi yang dial up biar mikrotiknya,soalya kalo yg dial modem nanti gampang rusak!
LikeLike
Just want to say what a great blog you got here!
I’ve been around for quite a lot of time, but finally decided to show my appreciation of your work!
Thumbs up, and keep it going!
Cheers
Christian, Satellite Direct Tv
LikeLike
bisa nga isi dari nembak ip nya di buat tutorial nya lebih lnjut………….
saya harap di beri dong pnjelasan lebih lengkap
biar bisa saya dapat mengetahui nya lbh lanjut ……………
LikeLike
ok,secepatnya saya buat tutorialnya
LikeLike
mantap mas Miftah
LikeLike
sangat membantu buat saya yang newbee, tapi saya mau tanya bagai mana melimit para klien yang suka mendonload via mikrotik 😉
LikeLike